Tahukah kamu mengapa Tuhan menciptakan langit dan laut? Semata agar kita tahu memahami dalam perbedaan, dan membuatnya indah dipandang. Birunya laut dan langit telah menciptakan sebuah ukiran dalam sebuah hal yang mungkin bisa tercipta bersama. Melihat langit di padang rumput yang hijau seakan menghelai lembut menyapa dirimu. Kenangan – kenangan jua menyerbu dalam ingatan.
Apa kabarmu kawan ? Kita memang berbeda kawan. Aku sangat tahu, seperti sama tahunya kamu. Namun, bukankah kita bisa memilih sebuah pilihan dalam hidup? Tuk menyatukan cerita dan mimpi bersama. Inikah yang akan bisa dilakukan? Atau hanyalah masa kecil yang terlupakan oleh butiran pasir ?
Mengapa kini kau berlari ? Lalu, apa kabarmu ?Terlihatkah lukamu yang membekas dulu?Atau, sudahkah terpilihkan bagimu apa yang teringinkan? Maafkan aku, Maafkan karna hanya sebagai kawan yang tak slalu ada di sampingmu.
Ingatkah kau kawan? Jutaan bintang dan alunan ombak tlah mendengar keluh dan kisah dalam balutan doa. Saksi dari semua saksi yang enggan membisu. Rasa terpendam mulai menggoreskan sebuah kisah. Namun, ia rela pergi demi suara hati yang mengisyaratkan.
Aku menunggumu kawan, agar bisa bermain seperti dulu dan bercerita tentang hari indah yang tergambar oleh waktu. Perjalananku masih panjang sepanjang cerita hidup kita. Aku hanya menyapamu melewati doa yang tertiup tiap hembusan nafas.
Salam Aksara Ma dalam bertaling dan bertarung ,akhirnya termatikan oleh huruf H.Sebuah Catatan from :
https://www.facebook.com/notes/moh-sayful-zuhri/sebuah-sapaan/1151538251585029
0 comments:
Post a Comment