Seni pertunjukan menjadi salah satu kesenian yang
berkembang di masyarakat. Solo sebagai salah satu kota budaya sering kali
menggelar acara pertunjukan seperti kethoprak, drama jawa, dan sebagainya.
Universitas Sebelas Maret termasuk menjadi pelopor di kota budaya yang mempunyai
peran serta untuk mengembangkannya melalui kegiatan mahasiswa. Unit kegiatan
mahasiswa (UKM) bidang kesenian menampung kreativitas budaya di universitas.
Tak hanya UKM saja, salah satu prodi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan
(FKIP) yakni Pendidikan Bahasa Jawa juga ikut serta mengembangkan budaya daerah.
Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta pada malam itu
terbanjiri warga Solo. Tampak dari kejauhan seperti pameran pada umumnya.
Namun, semakin dekat terdapat keunikan tersendiri. Dekorasi ala pameran
kesenian, dilengkapi lampu sorot menambah aura yang menakjubkan di loby teater
arena. Bertuliskan Penyutradaraan PBJ 2014, menambah penasaran yang hadir
disana.
Prodi Pendidikan Bahasa Jawa telah menyelenggarakan
sebuah ujian. Namun berbeda pada umumnya pada kali ini ujian tersebut berupa
pentas yakni ujian penyutradaraan. Salah satu mata kuliah dengan bobot 3 sks menjadi
sebuah ujian praktik dalam rangka menambah softskill
mahasiswa tersebut. Ujian dilaksanakan pada 2 hari yakni pada tanggal 23-24 Mei
2017. Dilaksanakan 2 hari dengan menampilakan 2 kelompok teater dalam
pelaksanaannya. “Sempga prodi Pendidikan Bahasa Jawa dapat memberikan sebuah suguhan
yang menarik melalui pentas kali ini, dan menambah wawasan penonton yang telah
hadir. Serta dapat melestarikan budaya, terutama budaya Jawa. Diharapkan ke
depannya mempunyai pengalaman bidang pementasan drama Jawa yang mana terdapat
dalam kurikulum sekolah”, sambutan dari Kaprodi, Budi Waluyo, S.S, M.Pd.
Teater Suluh |
Pada hari
pertama, pementasan oleh teater Suluh
yang sebelumnya telah dibuka dengan penampilan dari UKM prodi yakni Java Kustik
dan Pulpen Ijo. Sesuai dengan namanya, suluh
yang berarti api semangat yang berkobar membawakan sebuah pementasan drama
Jawa dengan semangat yang membara yakni dengan lakon Rombong. Lakon tersebut ditulis
oleh Bagus Wahyu, salah satu alumni prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Menceritakan
kisah kehidupan keluarga menengah yang berjuang tanpa pamrih menghidupi
keluarga. Namun, cobaan selalu datang dan menambah manisnya akan hidup di dunia
ini.
Teater Megrak |
Para penonton terbuat kagum atas kelenturan tiap
gerakan penari dari Java Beksan. Suara alat musik yang keluar dari mulut dengan
teknik pella yakni Javapella seakan menyihir penonoton. Pembukaan hari berikutnya
oleh UKM prodi dalam acara ujian penyutradaraan dengan lakon Pasar Kobar. Dipentaskan
oleh teater Megrak yang berarti terus berkembang. Berkembang dalam bidang
apapun dan termasuk kesenian. Lakon yang menceritakan kehidupan gotong royong
pasar tradisional dan akhirnya dirusak oleh penguasa karena ingin mencari
sebuah keuntungan tersendiri menambah aroma manis tiap kehidupan yang dijalani,
ditulis oleh Bondan Nusantara.
Alunan musik tradisonal (gamelan) yang dikombinasi
dengan musik modern memecah riuh penonton. Lighting yang beraneka warna menambah rasa dari penonton agar
hanyut ke dalam cerita. Tata panggung tak jauh beda ikut serta menambah daya
tarik penonton untuk menyaksiaknnya. Seakan-akan penonton ikut andil di dalam
lakon yang dibawakan. Seuah ujian praktik yang tak mudah dan tentunya memiliki
citra tersendiri.
Manageman waktu sangatlah diperhitungkan. Semester 6
mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa harus jeli dan telaten dalam membagi waktu.
Pasalnya aktifitas kuliah seperti biasa tetap menjadi tanggung jawab.
Dilanjutkan latihan untuk pementasan di sore hingga malam hari. Tenaga dan
pikiran beradu untuk tidak menyampingkan kewajiban. Latihan ujian
penyutradaraan dapat dikatakan fantastis. Hampir 3 bulan mereka berlatih,
karena tidak semua mahasiswa mempunyai jiwa seni. Bimbingan oleh dosen yang
bersangkutan menambah kepercayaan diri mahasiswa yang notabennya belum
mempunyai keahlian di bidang kesenian. Latihan yang lama dan keinginan yang
kuat haruslah menjadi teman mahasiswa agar sukses pementasan. Itulah sebuah
tuntutan yang harus dicapai.
traditional dancing |
“Ini bukanlah sekedar pentas, bukan sekedar mencari
nilai, namun inilah ajang pembuktian kami sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa
Jawa 2014. Kelak ilmu kami akan bermanfaat untuk anak didik kami.”, sambutan
Ibnu Sidiq selaku Ketua Pelaksana. Diharapkan dari ujian tersebut,mahasiswa
dapat mengasah softskill yang
nantinya dijadikan sebagai pengalaman dalam pembelajaran di sekolah. Semoga
mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa dapat berprestasi dalam segala bidang serta
dapat membanggakan nusa dan bangsa. Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
pementasan yang dilaksanakan dua hari tersebut bisa dikatakan sukses. Bangku
penonton telah terbanjiri, mahasiswa yang sedang ujian juga bermain dengan apik. Inilah yang dinamanakan dengan
sebuah proses, yang mana proses tersebut tak akan menghianti hasil.
Pementasan ini merupakan segelintir kegiatan yang ada
di Universitas Sebelas Maret. Masih banyak lagi kegiatan yang luar biasa
melalui UKM, HMP, dan lain sebagaianya. Meskipun
prioritas utama mahasiswa ialah menambah ilmu, namun jangan sampai menjadi
mahasiswa kupu saja. Minat dan bakat teruslah diasah agar mempunyai nilai plus tersendiri. Mahasiswa pasti
mempunyai tuntutan tersendiri dalam menghadpi kuliah. Sebuah tekad yang menjadi
dasar terwujudnya impian haruslah menjadi penopang dalam hidup.
all students of Javanesse |
0 comments:
Post a Comment